KOTAK PENCARIAN:

ANDA INGIN MENYIMPAN BLOG INI SILAHKAN KLIK +1

Sabtu, 06 November 2010

Proses Persalinan Sectio Caesar

Berikut video proses persalinan cesar:

Bayi Sungsang atau yang dalam bahasa medis disebut Mal Presentasi, adalah keadaan di mana bokong bayi berada di posisi terendah janin di dalam panggul. Posisi tidak lazim, karena seharusnya posisi terendah di dalam panggul adalah kepala.

Posisi bayi sungsang umumnya ditemukan pada kehamilan kurang bulan (preterm) atau di usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Kondisi banyi sungsang prosentasenya ternyata cukup tinggi, yakni mencapai 33 persen.

Namun jumlah ini akan menurun saat usia kehamilan bertambah dan mendekati cukup bulan, yaitu sekitar minggu ke 36-37 menjadi sekitar 2-3 persen.

“Angka itu secara gradual menurun drastis. Pada usia kehamilan muda, air ketuban cukup banyak sehingga memungkinkan janin untuk bergerak dan berputar di dalam rahim,” ungkap dr. UF Bagazi, Sp.OG, dari rumah sakit Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta.

Menurut pria yang akrab dipanggil Dr. UF ini, kelainan letak bayi terjadi akibat beberapa sebab. Misalnya panggul ibu yang sempit, letak plasenta yang berada di bawah (placenta previa), kelainan janin akibat Hydrocephalus, kehamilan kembar dan adanya tumor seperti Myoma di daerah panggul yang menyebabkan kepala bayi tidak berada di bawah.

Tapi tak perlu panik, sebab bayi sungsang masih dapat dikembali ke posisi normal dengan beberapa cara. Seperti dengan melakukan pemutaran external cephalic version atau versi luar.

Menurut dr. UF, tindakan ini baru bisa dilakukan bila kehamilan telah mendekati waktu kelahiran (full term). Sebelumnya, dokter tentu harus melakukan serangkaian pengecekan terlebih dulu guna mengetahui beberapa indikasi.

Letak plasenta yang tidak normal, air ketuban yang tak mencukupi serta usia kehamilan sang ibu sangat mempengaruhi tindakan yang akan dilakukan. “Bila terjadi gawat janin yang harus dilarikan ke rumah sakit segera, maka tindakan bedah cesar harus siap dilakukan,” terangnya.

Ibu juga bisa melakukan pemutaran posisi bayi secara alamiah, yaitu dengan melakukan Knee Chest Position atau posisi layaknya tengah bersujud. Manuver ini, terang dr. UF, dapat memutar posisi bayi secara alamiah.

Operasi cesar alternatif terakhir

Bila kedua cara di atas tak juga memberi hasil, maka jalan satu-satunya adalah dengan melakukan persalinan melalui operasi cesar, karena dapat menurunkan risiko yang dialami janin saat lahir.

Bayi yang lahir secara normal dalam kondisi sungsang, memiliki risiko komplikasi yang cukup besar dibanding bayi yang letaknya normal. Karena itu dokter umumnya cenderung memilih proses persalinan bedah cesar, meski tetap bukan ‘harga mati’.

Persalinan secara normal bayi yang letaknya sungsang, harus dilakukan oleh dokter kandungan yang memang telah ahli dan terbiasa menangani persalinan bayi sungsang.

Beberapa literatur menyebutkan, dokter yang membantu persalinan normal bayi sungsang harus berpacu dengan waktu. Sebab, jeda waktu antara keluarnya tali pusat dengan kepala bayi hanya sekitar tiga atau delapan menit saja untuk menghindari risiko tingginya kematian janin.

Selang waktu antara ketuban pecah dengan persalinan pun tak boleh lebih dari delapan jam, ini untuk menghindari terjadinya kemacetan dan kepala bayi yang tengadah (Hyperekstersi) yang menyebabkan sang bayi tak dapat lahir atau after coming head dystocia.

Kedua kondisi inilah, yang menurut dr. UF, menyebabkan angka kematian dan kesakitan bayi meningkat. “Dari dasar itu semua, maka beberapa penelitian menyebutkan bahwa persalinan yang terbaik adalah dengan Cesar,” ujarnya.

Bagi bayi yang sungsang akibat dipicu adanya tumor atau placenta previa, maka operasi cesar adalah keharusan. Sebab tak ada penanganan yang bisa dilakukan, selain dengan melakukan operasi.

Menurut dr. UF, untuk mengetahui posisi bayi yang dikandung mengalami sungsang atau tidak, sebaiknya jangan hanya berdasarkan hasil USG. “Saat kontrol, sebaiknya ibu aktif bertanya perihal letak janin di dalam kandungan. Begitu juga dengan umur kehamilan, perkiraan berat janin, letak plasenta serta volume air ketuban,” sarannya.

Janin kembar beresiko sungsang

Untuk menduga apakah janin Anda berposisi sungsang atau tidak, sebenarnya ibu hamil dapat mengetahuinya dengan merasakannya melalui gerakan janin atau dengan meraba perutnya.

Untuk ibu yang tidak memiliki panggul sempit, atau bobot bayi di dalam rahim tak lebih dari 4000 gram, maka persalinan konvensional sebenarnya masih dapat ditempuh.

Posisi bayi sungsang paling besar terjadi pada kehamilan kembar, sebab rahim mengalami over distended atau teregang. Kondisi rahim yang terbatas, membuat janin saling berdesakan tanpa bisa dihindari.

“Saran saya, setiap kontrol ke dokter di usia kehamilan 28 minggu, jangan lupa untuk menanyakan letak janin Anda,” tandas dr. UF.

muncul 1x

0 komentar:

TIDAK MENEMUKAN YANG DICARI GUNAKAN KOTAK PENCARIAN: