KOTAK PENCARIAN:

ANDA INGIN MENYIMPAN BLOG INI SILAHKAN KLIK +1

Rabu, 18 Mei 2011

Test dan diagnosa Faringitis

Umunya faringitis ringan, sehingga tidak memerlukan penanganan serius; palagi jika tidak terjadi infeksi. Perhatikan tanda-tanda terjadi infeksi, seperti dahak yang berwarna kuning atau hijau. Hal ini diperlukan untuk mencegah pemberian antibiotic yang tidak perlu. Jika tidak parah, cukup diberi obat simptomatis. Untuk beberapa kasus ketika infeksi makin serius, perlu dilakukan kultur tenggorokan, untuk mengetahui penyebab faringitis. Sehingga dapat segera diambil tidakan tepat. Jika ternyata ditemukan kuman berbhaya seperti GABHS.

Kultur tenggorokan adalah metod konvensional untuk menegakan diagnois infeksi streptokok. Pada pasien faringitis streptokokal yang tidak diobati, kultur tenggorok (pengambilan sampel pada tonsil dan faringposterior) menunjukan hasil yang hamper selalu positif. Cara ini memiliki sensitifitas 90-95%. Sayangnya, kultur tidak dapat diandalkan untuk membedakan antara infeksi streptokokal akut dengan carrier streptokokal, yang juga terinfeksi pathogen lain. Infeksi streptokokal pada faringeal adalah temuan umum, kususnya pada anak usia sekolah.


Jumlah streptokok dalam jumlah sampel tenggorok tidak dapat digunakan untuk membedakan carrier dari infeksi, karena pertumbuhan kecil dapat diasosiasikan dengan infeksi sebenarnya. Hasil kultur tenggorok yang negative bias dijadikan acuan, untuk menghentikan terapi antibiotic pada sebagian besar pasien dengan radang tenggorokan. Kultur tenggorok sebaiknya dibaca dalam 24 jam. Jika negtif, jika negatife sebaiknya diinkubasi 24 jam berikutnya agar mendapatkan sensitifitas optimal guna mendeteksi GABHS.

Sementara jika terdapat pseudomembran dan terjadi pendarahan saat pengangkatan membrane, dapat dikatakan pasien menderita difteria. Abnormalitas neurologis seperti palatine palsy merupakan petunjuk penting untuk diteria, dalam kasus tanpa pseudomembrane. Sebaiknya lakukan smear dan kultur untuk corynebacterium diphtheria. (diambil dari Majalah ETHICAL DIGEST edisi 46)



http://askep-askeb-kita.blogspot.com/
muncul 1x

0 komentar:

TIDAK MENEMUKAN YANG DICARI GUNAKAN KOTAK PENCARIAN: