KOTAK PENCARIAN:

ANDA INGIN MENYIMPAN BLOG INI SILAHKAN KLIK +1

Jumat, 21 Mei 2010

Gambaran pertumbuhan balita di posyandu desa

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya. Upaya membangun manusia seutuhnya harus dimulai sedini dan seawal mungkin, yakni sejak manusia itu masih berada dalam kandungan dan semasa balita. Pada pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya, melakukan pembinaan kesehatan anak sejak dini melalui kegiatan kesehatan ibu dan anak. Pembinaan kesehatan ibu dalam perkawinan, semasa hamil hingga melahirkan, ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan berpotensi tangguh (Kaptiningsih, 1996). Derajat kesehatan anak yang tinggi akan menjamin proses tumbuh kembang anak secara optimal menuju generasi muda yang sehat sebagai sumber daya pembangunan (Ilyas, 1993). Adanya generasi muda yang sehat akan berpengaruh dalam cepat atau lambatnya kemajuan dan perkembangan bangsa Indonesia. Masa balita merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak karena pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak Selanjutnya (Soetjiningsih, 1998).
Penilaian tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan apakah tumbuh kembang anak berjalan normal atau tidak. Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal. Pada tahun pertama kehidupan merupakan “masa atau tahun-tahun keemasan dan dengan demikian sudah selayaknya dimanfaatkan secara maksimal, ia memberikan peluang untuk optimalisasi tumbuh kembang serta memberi peluang untuk memperbaiki kerusakkan yang terjadi sebelumnya.” Masa balita merupakan periode terpenting dalam tumbuh kembang anak. Pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnyas (Soetjiningsih , 1998).
Pemeliharaan orang tua yang memadai merupakan hal yang menunjang bagi peningkatan kualitas pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Tetapi pemeliharaan yang kurang memadai dapat mengakibatkan gagal tumbuh, anak merasa kehilangan kasih sayang, gangguan kejiwaan dan keterlambatan perkembangan (Soetjiningsih, 1998).
Pertumbuhan anak akan berjalan normal atau tidak dapat dinilai dengan menggunakan suatu alat pemantau. Penilaian pertumbuhan yang umum digunakan di Indonesia adalah Kartu Menuju Sehat (KMS) terdapat dalam Baku Harvard, dan keadaan gizi digolongkan berdasarkan klasifikasi Gonez yang dimodifikasi pada seminar antropometri di Jakarta 1975. Oleh karena buku Harvard secara internasional mulai berkurang penggunaannya, maka seminar antropometri di Ciloto 1991 merekomendasikan untuk mempergunakan mengganti buku Harvard (Soetjiningsih, 1998). Demikian pula menurut World Health Organization (WHO) yang dikutip oleh Markum (1991), bentuk pemantauan kesehatan anak dengan menilai status pertumbuhan fisiknya menggunakan pertumbuhan yang mengacu pada buku Nasional Center For Health Statistics (NCHS).
Suatu kondisi yang dapat menghambat dalam melaksanakan penilaian pertumbuhan adalah adanya pemantauan yang tidak dilakukan secara menyeluruh. Pemantuauan yang tidak menyeluruh dapat berakibat tidak terdeteksi sejak dini maka pertumbuhan selajutnya akan terganggu.
Berdasarkan dari data laporan Puskesmas Labuhan Maringgai bulan Januari yang dilakukan peneliti jumlah balita yang ada di Desa Muara Gading Mas sebanyak 383 anak balita dan yang aktif datang ke posyandu sekitar 53 (13,83%) anak balita yang masuk dalam katagori malnutrisi berdasarkan berat badan dan tinggi badan sebanyak 20 (5,2%) anak balita (Puskesmas Labuhan Maringgai, 2006) dengan keadaan ini dapat diketahui sejauh mana proses pertumbuhan anak berlangsung, apakah berjalan normal atau tidak. Berdasarkan pemantauan pertumbuhan balita perlu dilengkapi. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Pertumbuhan Balita di Posyandu Desa Muara Gading Mas Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Maringgai.”

B. Rumusan Masalah
Atas dasar permasalahan yang diuraikan di latar belakang, dapat dibuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut :
Bagaimana gambaran pertumbuhan balita di Posyandu Desa Muara Gading Mas Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Maringgai?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pertumbuhan balita di posyandu Desa Muara Gading Mas.
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk :
a. Diketahuinya gambaran pertumbuhan berdasarkan berat badan terhadap umur.
b. Diketahuinya gambaran pertumbuhan berdasarkan tinggi badan terhadap umur
c. Diketahuinya gambaran pertumbuhan berdasarkan lingkar kepala terhadap umur
d. Diketahuinya gambaran petumbhan berdasarkan lingkar lengan atas terhadap umur

D. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti membatasi ruang lingkup yang diteliti adalah sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian : Deskriptif
2. Subyek Penelitian : Balita di posyandu Desa Muara Gading Mas
3. Objek Peneltian : Pertumbuhan balita yang meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas
4. Lokasi Penelitian : Posyandu Desa Muara Gading Mas Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Maringgai
5. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan setelah seminar proposal disetujui

E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi Kader
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pertumbuhan balita bagi kader-kader posyandu
2. Bagi Orang Tua
Memberi masukan kepada para orang tua agar memberikan perhatian khusus dan tindakan agar tercapainya pertumbuhan yang optimal pada balita
3. Bagi Bidan
Dapat melakukan deteksi dini bagi anak yang mempunyai keterlambatan atau kelainan dalam pertumbuhan.
4. Bagi Penelitian
Sebagai referensi penelitian ke depan dan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian berikutnya.

muncul 1x

0 komentar:

TIDAK MENEMUKAN YANG DICARI GUNAKAN KOTAK PENCARIAN: