KOTAK PENCARIAN:

ANDA INGIN MENYIMPAN BLOG INI SILAHKAN KLIK +1

Jumat, 14 Mei 2010

Pengetahuan ibu menyusi tentang alat kontrasepsi selama laktasi di kelurahan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kependudukan dewasa ini merupakan masalah penting yang mendapatkan perhatian dan perubahan yang serius dari peminat dan ahli kependudukan baik diseluruh dunia maupun Indonesia. Statistik baru memperkirakan jumlah penduduk dunia dewasa ini adalah 4,8 milyar dengan tingkat kelahiran dunia secara keseluruhan adalah 27 per 100 penduduk yang mengakibatkan bertambahnya penduduk dunia sebesar 1,7 % pertahun (Mochtar, 1998).
Pada tahun 2000 Indonesia menempati urutan nomor 5 di dunia dalam hal jumlah penduduk (Mochtar, 1998). Pada tahun 2003 jumlah penduduk Indonesia di perkirakan sebesar 214.374.096 jiwa dengan tingkat kepadatan 113 jiwa per km2 dan angka pertumbuhan penduduk sebesar 1,59 % (jumlah penduduk tahun 2002 dilaporkan sebesar 211.000.598 jiwa) (DepKes RI, 2003).
Salah satu usaha dan kebijakan dalam menanggulangi masalah kependudukan di Indonesia yaitu dengan memberikan pengertian dan pengetahuan tentang kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) secara bertahap agar sikap penerimaan keluarga besar akan dapat dirubah lalu dihayati menjadi sikap keluarga kecil menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) (Mochtar, 1998).
Usaha KB tidak hanya bermanfaat dalam menjarangkan/membatasi jumlah anak, tetapi juga bagi kesehatan. Manfaat usaha KB bagi kesehatan keluarga yaitu dengan mengatur jumlah dan jarak kelahiran, ibu dapat meningkatkan kesehatannya dengan demikian ibu mempunyai waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anaknya, beristirahat dan menikmati waktu luang untuk pemeliharaan, kecukupan makanan dan memperoleh perkembangan mental dan sosial yang lebih sempurna (Huliana, 2003).
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa manfaat KB bagi keluarga sangat besar terutama bagi ibu. Selain itu, KB dan kontrasepsi juga menjamin bahwa bayi akan mendapat nutrisi/Air Susu Ibu (ASI) yang cukup untuk waktu tertentu dengan cara mencegah kehamilan lain yang terlampau dini setelah melahirkan. Hal ini sangat penting karena ASI merupakan sumber nutrisi dan imunitas yang paling baik untuk bayi yang sedang tumbuh kembang dan laktasi dapat menunda fertilitas post-partum (Hartanto, 2003). Menyusui dapat menunda kehamilan jika menyusui dilakukan secara ketat. Namun tetap saja antara 3-12 % wanita akan menjadi hamil lagi sebelum kembalinya haid pertama setelah melahirkan. Itu membuktikan bahwa menyusui memang bisa berfungsi sebagai KB alami akan tetapi belum efektif 100 %. Oleh karena itu, perlu tambahan pemakaian kontrasepsi lain sebagai pelengkap penyempurna (Soetjiningsih, 1997). Namun sebelum memilih kontrasepsi penting bagi ibu menyusui untuk mengetahui dampak dari kontrasepsi terhadap laktasi. Untuk menghindari hal tersebut maka ibu menyusui harus dapat memilih alat kontrasepsi yang dapat mencegah terjadinya kehamilan dan tidak menekan produksi ASI sehingga bayi akan tetap mendapat ASI sampai sistem pencernaan matur dan ASI eksklusif dapat diterapkan sampai bayi berusia 2 tahun (Sri Purwanti, 2004).
Berdasarkan data Puskesmas, jumlah ibu yang menyusui bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Yosomulyo sebanyak 34 orang. Dari hasil prasurvey di Posyandu Dahlia VI dengan 9 orang ibu di ketahui 7 orang akseptor KB suntik depoprovera, 1 orang akseptor KB mini pil dan 1 orang akseptor KB IUD, sebanyak 8 orang mengatakan tidak tahu alasan mengapa menggunakan alat kontrasepsi tersebut selama laktasi dan tidak tahu pengaruh alat kontrasepsi yang digunakan terhadap ASI.
Keterbatasan pengetahuan ibu tersebut merupakan suatu problem dalam memilih alat kontrasepsi selama laktasi, sehingga penulis ingin mengetahui “Bagaimana Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi di Kelurahan Yosomulyo ?”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi di Kelurahan Yosomulyo Metro Pusat ?”.

C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menetapkan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian : Deskriptif
2. Objek Penelitian : Pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi.
3. Subjek Penelitian : Ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan.
4. Lokasi Penelitian : Di Kelurahan Yosomulyo Metro Pusat.
5. Waktu Penelitian : Tanggal 4 – 18 Juni 2007

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di Kelurahan Yosomulyo Metro Pusat.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian kontrasepsi selama laktasi.
b. Diketahuinya pengetahuan ibu menyusui tentang jenis kontrasepsi selama laktasi.
c. Diketahuinya pengetahuan ibu menyusui tentang efek samping kontrasepsi selama laktasi.
d. Diketahuinya pengetahuan ibu menyusui tentang waktu menggunakan kontrasepsi selama laktasi.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk mendapat informasi yang jelas mengenai pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di Kelurahan Yosomulyo Metro Pusat, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan ilmu kebidanan serta sebagai penerapan ilmu yang telah didapat.
2. Bagi Ibu Menyusui
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi sehingga ibu dapat mengetahui alat kontrasepsi selama laktasi.
3. Bagi Puskesmas Yosomulyo
Sebagai masukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang alat kontrasepsi selama laktasi.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sumber referensi, berkaitan dengan pengetahuan tentang alat kontrasepsi selama laktasi.

muncul 1x

0 komentar:

TIDAK MENEMUKAN YANG DICARI GUNAKAN KOTAK PENCARIAN: