Testosteron menstimulasi perkembangan karakteristik seks sekunder pria setelah pubertas, yang menyebabkan pertumbuhan jenggot dan rambut pubis, perkembangan penis, dan perubahan suara. Hormon ini juga membantu pertumbuhan, perkembangan otot, dan maskulanisasi kontur tubuh pada pria dewasa.
karya tulis ilmiah, kti kebidanan, contoh kti, kti keperawatan, judul kti kb, kumpulan kti kebidanan, kti kuliah bidan, contoh kti kebidanan, judul kti kebidanan, karya tulis ilmiah kebidanan, contoh skripsi kebidanan, contoh karya tulis ilmiah kebidanan, kti bidan, kti inisiasi menyusui dini, judul skripsi kebidanan, kti kebidanan pdf, kti kebidanan terbaru, kti kebidanan d3, kti 2009 2010, kti tentang imunisasi, kti komunitas, kti tentang kb, kti tentang keputihan, kti kesehatan reproduksi
KOTAK PENCARIAN:
Selasa, 15 Februari 2011
Testosteron
Testosteron merupakan hormon seks steroid (androgen) pria, yang diproduksi oleh kedua buah testis yang tumbuh di skrotum. Testosteron terdapat dalam 3 bentuk, yaitu free testosteron (1—2 %), testosteron terikat albumin (25—65%) dan testosteron terikat globulin (35—75%). Testosteron yang paling penting untuk proses metabolik adalah bentuk yang free.
Testosteron menstimulasi perkembangan karakteristik seks sekunder pria setelah pubertas, yang menyebabkan pertumbuhan jenggot dan rambut pubis, perkembangan penis, dan perubahan suara. Hormon ini juga membantu pertumbuhan, perkembangan otot, dan maskulanisasi kontur tubuh pada pria dewasa.muncul 1x
Testosteron menstimulasi perkembangan karakteristik seks sekunder pria setelah pubertas, yang menyebabkan pertumbuhan jenggot dan rambut pubis, perkembangan penis, dan perubahan suara. Hormon ini juga membantu pertumbuhan, perkembangan otot, dan maskulanisasi kontur tubuh pada pria dewasa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar